Jakarta Timur Gelar Seminar Pencegahan DBD dan Influenza: Edukasi Kesehatan untuk ASN dan Masyarakat

KATA JAKTIM, Jakarta – Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Kota (Askesra) Administrasi Jakarta Timur, Achmad Salahuddin, membuka seminar kesehatan dengan tema ‘Sadari dan Peduli Ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan Kerja dan Tempat Tinggal, serta Peran Cuci Hidung dalam Terapi Influenza’. Acara ini berlangsung di Ruang Serbaguna Blok A, Kantor Walikota Jakarta Timur, dan dihadiri oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur (13/5).

Achmad Salahuddin menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan para ASN mengenai pencegahan DBD dan influenza. Dengan pengetahuan yang diperoleh, para ASN diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya tindakan pencegahan di lingkungan kerja dan tempat tinggal.

Seminar ini menggarisbawahi metode pencegahan DBD melalui program 3M plus (Menguras, Menutup, Mengubur) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Selain itu, pencegahan influenza dibahas dengan menekankan pentingnya terapi cuci hidung.

“Kita sebagai ASN harus waspada, diharapkan nanti dengan ada seminar ini justru bisa memberikan edukasi, memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar,” kata Achmad Salahuddin.

Lebih lanjut, Achmad mengungkapkan bahwa jajaran Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur secara rutin melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) setiap Selasa dan Jumat, bekerjasama dengan kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Kegiatan ini mencakup pemeriksaan titik-titik rumah warga yang berisiko menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk.

“Tiap hari kita selalu mengimbau kepada masyarakat untuk rutin melaksanakan kegiatan PSN, itu seminggu 2 kali PSN, karena itu salah satu upaya yang efektif penanganan demam berdarah atau memutus mata rantai penyebaran demam berdarah. Di kantor juga gitu harus rutin melaksanakan PSN,” jelasnya.

Dalam seminar ini, dr. Dwian Andhika, Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP) Provinsi DKI Jakarta, membahas berbagai cara pencegahan DBD, termasuk pengenalan jenis nyamuk, tanda-tanda terpapar DBD, pelaksanaan PSN, PHBS, hingga vaksinasi DBD yang tersedia di PPKP Balaikota, setiap kantor Walikota dan Bupati, serta RSUD. Untuk pencegahan influenza, dr. Dwian menjelaskan pentingnya terapi cuci hidung menggunakan larutan isotonis untuk mengeluarkan kuman atau virus dari hidung dan mulut.

“Karena influenza itu masuknya dari hidung dan juga mulut, dan itu menjadi salah satu terapi yang disarankan oleh dokter THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) kita. Itu yang bisa kita terapkan di tengah masyarakat dan amat mudah. Sementara untuk DBD memang yang kita utamakan adalah pencegahan, yaitu dengan PSN, tapi selain dari PSN ternyata ada inovasi di bidang kesehatan, salah satunya adalah dengan vaksinasi, ini salah satu yang baru di dunia medis bahwa vaksinasi DBD itu sudah bisa dijalankan di Indonesia, di Jakarta,” ungkapnya.

Dengan seminar ini, diharapkan para ASN dan masyarakat dapat lebih waspada dan teredukasi mengenai pentingnya pencegahan DBD dan influenza, sehingga kesehatan lingkungan dapat terus terjaga. (pnd)

Foto: Dok. Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Timur

SHARE :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *